Al Battani (sekitar 850 - 923) adalah seorang ahli
astronomi dan matematikawan dari Arab,
lahir di Harran dekat Urfa. Al-Battani belajar astronomi dan
matematika dari ayahnya, Jabir Ibnu Sin’an. Kemudian melanjutkan studinya untuk memperdalam kedua ilmu
tersebut di kota Rakka, di tepi sungai Efrat. Pada akhir abad sembilan,
Al-Battani pindah ke Samarra untuk bekerja hingga meninggal dunia tahun 929 M.
Salah satu pencapaian Al-Battani yang terkenal adalah
tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24
detik.
Al-Battani berhasil menghitung jumlah hari dalam
setahun (dalam tahun masehi) berdasarkan penghitungan waktu yang digunakan bumi
untuk mengelilingi matahari, yaitu 365 hari, 5 jam, 46 menit, dan 24 detik.
Jadi, penentuan jumlah hari dalam setahun bukanlah asal-asalan saja, melainkan
berdasarkan perhitungan yang cermat dan matang.
Menurutnya, perubahan musim ditentukan oleh posisi
matahari terhadap bumi. Contoh pada bulan Mei, matahari berada di utara
khatulistiwa. Angin bergerak dari selatan (yang dingin) menuju utara (yang
lebih panas) melewati gurun Australia yang kering. Akibatnya, setiap bulan Mei,
di Indonesia terjadi musim kemarau. Kalau perhitungannya tidak tepat, peramalan
musim juga keliru. Misalnya, pada bulan mei, tidak selalu juga terjadi kemarau.
Hasil perhitungan Al-Battani di atas mendekati
perhitungan menggunakan peralatan canggih yang digunakan para ilmuwan di abad
ini. Sebagai ilmuwan astronomi, Al-Battani banyak menulis buku tentang
astronomi dan trigonometri, termasuk sistem perhitungan almanak dan kalenderium
seperti yang diulas di atas. Almanak yang diciptakan oleh Al-Battani diakui
merupakan sistem perhitungan astronomi yang paling akurat, yang sampai kepada
kita sejak abad pertengahan. Pada abad pertengahan, orang-orang Eropa
menggunakan sistem ini sampai abad pencerahan.
Dalam pembukuan Almanak, Al-Battani berkata “Ilmu
astronomi merupakan bagian dari ilmu dasar yang sangat bermanfaat. Melalui ilmu
astronomi, manusia mengetahui hal-hal penting. Dilihat dari manfaat dan
kegunaannya dalam kehidupan manusia, astronomi menjadi ilmu yang sangat penting
untuk diketahui”.
Pada tahun 1899, Al-Battani mengubah teori Ptolemy,
serta meralat perhitungan orbit bulan dan beberapa planet. Dia membuktikan
bahwa orbit benda langit berbentuk elips, dan membuktikan perubahan posisi
matahari menjadi penyebab perubahan musim. Ilmuwan Eropa, Duntho (1749 M),
memanfaatkan penemuan Al-Battani tentang orbit elips dari benda langit untuk
memetakan pergerakan bulan.
Selain itu, Al-Battani juga menemukan sejumlah
persamaan trigonometri:
0 komentar:
Posting Komentar